SENI DAN KREATIVITAS DI AWAL PERTUMBUHAN


"Devil is in the Detail"

Dunia anak-anak adalah bermain dimana fungsi seni menjadi salah satu sarana permainan mereka. Melalui permainan, anak-anak akan dapat menciptakan sesuatu secara menyenangkan dimana anak-anak dapat membiasakan proses belajarnya secara mandiri dan mampu mengurangi rasa kejenuhan/stres pada mereka. Bagaimana pun anak-anak memiliki jiwa bebas dan ceria.

Seni dan proses kreatif yang sarat filosofis sangat bersifat individual/universal atas intuisi seseorang yang memiliki ciri personal yang penuh perasaan, emosi dan jiwa. Karena itu dalam menikmati sebuah karya kepekaan rasa menjadi hal utama. Sebut saja Affandi, Chairil Anwar, Mimi Rasinah, Gesang dan masih banyak lagi adalah para seniman yang berasal dari Indonesia. Menggambar menjadi salah satu cabang seni (seni rupa) dalam mengungkapkan gagasan dan perasaan seseorang. Pada anak-anak usia dini (0 – 8 tahun) ketika melatih dirinya maka mereka akan melalui proses fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial serta pengalaman emosional yang mampu memicu kemandirian diri. Melalui bimbingan yang tepat, anak-anak dapat melatih potensi-potensi yang bermanfaat. Sedangkan seni tari (balet) memiliki pengaruh positif pada perkembangan fisik dan psikis dalam membentuk tubuh, kepribadian, sekaligus kecerdasan sosial anak untuk bersosialisasi, berkelompok, dan bekerjasama. Melalui Balet kecerdasan spiritual pun akan terbentuk karena pada tariannya memiliki makna yang bersifat spiritual di setiap tema pementasan balet, misalnya kebaikan hati, saling memaafkan, dan sebagainya.

Sudah saatnya kita semua serta para orangtua tidak lagi membangun kekhawatiran akan citra seni dan berkesenian itu sendiri karena tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Selamat Bermain!

Oleh Okty Budiati
Jakarta, 17 Agustus 2012